It is just my point of view.
Tak
seindah yang aku kira. Perjuanganku selama ini bagai tak bermakna
disini. Mereka terlalu bersinar. Terlalu pintar, kreatif dan sempurna
dalam mengerjakan semuanya. Mereka pantas duduk di kelas itu. Bayangkan.
Tugasnya hanya MENDONGENG. Tapi mereka benar-benar membuat
rumah-rumahan dari kardus, wayang-wayangan dari kertas dan kayu bahkan duplikat mobil-mobilan
yang besar. Cerita yang dikumpul pada guru bukan sekedar tinta hitam diatas kertas
putih. Tapi sebuah karya yang indah. Kertas yang diukir, dilukis,
ditempel berbagai pernak-pernik. Dan pastinya disini lah aku mulai
belajar how to be creative and perfect, karena aku gak mau kalah.
Sistemnya, semakin kreatif, nilai semakin tinggi. Biasanya bekerja 100%.
Tapi disini aku bekerja 200% karena aku harus mengejar
ketertinggalanku. Guru-guruku juga luar biasa hebat dan menginspirasi.
Aku di didik untuk memberikan yang terbaik yang aku punya disini. Tapi tak semuanya berbuah manis. Semester 2 aku masih rangking 10. Dan
masih bisa bertahan berjuang bersama manusia-manusia luar biasa ini.
1 Kalimat yang gak bakal pernah aku lupakan seumur hidupku yang selalu terlontar dari mulut sahabatku saat aku enggan berpikir :
"Peras dulu otak ko!! Gitu aja nyerah. Ibarat perang, Ko itu udah kalah dalam bertanding. Belum lagi dikerjai, baru dilihat, udah nyerah. Jangan suka manjai otak ko!!!"
Buka Bareng saat Ramadhan 2012 yang lalu. Tetap aneh, tetep gokil, tetep keren dan aku tetep sayang kalian
Bisa
dibilang, aku berasal dari SD Negeri di sebuah tempat di Batam (yang
kalo dibilang pun, kadang orang gak tau itu dimana --"). Saat itu yang
aku tahu cuma SMPN 4 tujuan terbaik untuk melanjutkan sekolah. Anggapan
itu hilang saat sahabatku memberi tahu ada SMP yang lebih diidam-idamkan
banyak lulusan SD yang cukup unggulan saat itu. SMPN 6. Jujur aku gak
tahu apa-apa tentang sekolah itu. Namun mendengar cerita dari sahabatku
itu, aku jadi berpikir, kalau aku bisa mendapatkan yang lebih baik,
mengapa tidak dicoba?
Siang
dan malam tanpa lelah aku belajar agar bisa mendapat nilai terbaik dan
masuk ke sekolah unggulan itu. Tapi hari H UN, kakek dipanggil oleh yang Maha Kuasa. Campur aduk rasanya harus menerima emak tidak dirumah di hari UN pertamaku. But finally, aku adalah lulusan terbaik di SD tersebut.
Tanpa
rintangan aku lolos masuk SMP 6 dengan urutan 108 bersama 2 orang
lainnya dari SD tersebut. Gak sanggup masuk kelas unggulan tentunya. Aku
mengawali hari-hariku dengan duduk di kelas VII-3. Agak berbeda dari
lingkunganku sebelumnya. Mayoritas mereka disini berasal dari kalangan
menengah keatas, memiliki orang tua yang bisa dibilang sukses. Tapi
untung mereka sederhana dan tidak terlalu berlebihan di kelasku. Tapi
tetap saja selalu bangga menggunakan dasi silang ini (SMP di Batam, cuma
SMPN 6 yang pakai dasi silang, baik cewek maupun cowoknya). Songong
abis lah pokoknya. Apalagi kalau ikut lomba. Seakan-akan mata ini
teriak, "Awas kalian, kami mau lewat." #mateklah
Aku
selalu penasaran dengan sistem belajar kelas unggulan (VII.1). Setiap
kali lewat kelas itu, selalu aku jalan lebih lama untuk mengamati apa
bedanya kami dengan mereka? Dari luar, aura mereka memang berbeda.
Kelihatan berkelas, cerdas dan pintar. Gimana ya rasanya jadi bagian dari mereka? Pertanyaan yang sama selalu keluar jika aku melewati pintu atau jejeran jendela kelas itu.
Ntah
terobsesi atau apa, tiada malam tanpa belajar, sampai orang tua ku
memarahiku karena aku selalu belajar --". Dan semuanya masih berjalan
lancar. Ya aku kembali juara 1 dikelas itu. Gak ada alasan untuk aku gak
bangga saat itu. Juara 1 di salah satu kelas dalam sekolah unggulan,
dan yang sangat membahagiakan, aku berhasil mendapatkan 1 kursi untukku
di kelas VII-1. Kelas yang begitu aku idam-idamkan.
Kelihatannya
aku sudah berjuang penuh. But in fact, justru disini aku merasakan kegagalanku yang pertama. Semester 3, prestasi ku turun, aku rangking 22 dari 35
siswa. Terpukul setengah mati. Pertama kalinya dalam hidupku menjadi 25
besar dikelas. Aku mencoba bangkit (walau agak susah) dan disinilah aku
belajar, rangking itu bukan segalanya, nilai yang terpenting. Karena
faktanya, dari rangking 11-23 (kalo gak salah) itu kalau dibuletin, 87
juga. Bukannya sombong, tapi kalau dikelas lain, nilai segitu masih bisa
menyentuh 5 besar.
Kelas IX.
Masih
bersama mereka. 5 semester penghuni kelas cuma berganti 3 atau 4 orang
pertahun. Sedangkan kelas lain setiap tahunnya mereka selalu memiliki
teman dan kelas baru. Hahahaaa kadang berpikir agak bosan sih ini-ini
aja temen sekelas :P
Sudah harus memikirkan ya mau kemana selanjutnya setelah ini.
Sekolah-sekolah
incaran anak SMP 6 di Batam ini adalah SMAN 1, SMAN 3 dan SMK 1. Itu
adalah sekolah-sekolah terbaik di Batam. Tapi kadang aku heran. SMAN 3
dekat bandara, SMAN 1 dekat pelabuhan. Kenapa dekat tempat pelarian gitu
ya kalau frustasi? Tinggal naik kapal atau pesawat, nyampai lah di luar
kota -_-" Terus mereka juga punya ciri khas seragam yang cuma mereka
yang punya. Kalau SMAN 3, warna seragamnya abu-abu kehitaman. SMAN 1,
abu-abu (disini, seragam SMA abu-abu kebiruan). Jadi langsung tanda deh
siswa/siswi sekolah itu.
Aku
selalu terpesona dengan segala yang ada di SMAN 1. Apalagi kalau
melihat senior yang datang ke sekolah menggunakan seragam itu. Keren. Gimana rasanya ya sekolah disekolah itu? Pemikiran yang sama sewaktu aku memikirkan VII-1.
Seluruh
penghuni IX.4 bekerja sama dengan sangat baik dalam mempersiapkan ujian
akhir. Membagi tugas meringkas pelajaran selama 3 tahun/orang.
Kebetulan aku kebagian geografi. Dan puas banget, sebagian besar
prediksi ku keluar :D Nilai-nilai kami cukup memuaskan. Salah seorang
temanku mendapat nilai UN terbaik sekota Batam saat itu. Sedangkan aku.
Hampir sempurna nilaiku untuk mata pelajaran MTK, B.Inggris,
B.Indonesia. IPA 7 (hahahaaa merusak) :P
Sebelum
kita tutup dongeng ini, ada 1 hal yang perlu digaris bawahi. Kami gak
sebaik kelihatannya. Gini-gini, yang namanya mecahin jendela kelas,
numbuk kacamata teman sampai pecah dan berdarah, bikin wali kelas hampir
nangis, pernah juga. Dan parahnya kejadiannya seminggu sebelum UN.
Hheheheee. Terima kasih ya pengalaman berharga yang kalian beri.
Selama
SMP, aku bisa dibilang cukup pendiam, karena masih gak ngerti dengan
dunia mereka. Hahahaa... Maklum, susah bersosialisasi. Aku hanya diam, mengamati dan mempelajari tingkah laku, pola pikir, kebiasaan, standar kepuasan manusia-manusia penuh inspirasi ini. Terus aku juga
aktif PMR mulai dari kelas 1, terutama di bidang SK (Sanitasi Kesehatan)
Tapi untuk PP (Pertolongan Pertama) aku juga gak kalah oke. #songong
Ini nih nama keren kelas kami selama 3 tahun.
1. VII-1 (Sefnon - Sevent first Number One)
2. VIII-7 (Event POKS - Eight Seventh Persatuan Orang Kece SMP 6) *alay gilak*
3. IX - 4 (Ketupat - Kelas Tujuh Papat)
3. IX - 4 (Ketupat - Kelas Tujuh Papat)
1 Kalimat yang gak bakal pernah aku lupakan seumur hidupku yang selalu terlontar dari mulut sahabatku saat aku enggan berpikir :
"Peras dulu otak ko!! Gitu aja nyerah. Ibarat perang, Ko itu udah kalah dalam bertanding. Belum lagi dikerjai, baru dilihat, udah nyerah. Jangan suka manjai otak ko!!!"
Buka Bareng saat Ramadhan 2012 yang lalu. Tetap aneh, tetep gokil, tetep keren dan aku tetep sayang kalian
inspirasi sekaliiii :D
ReplyDeletesuper sekali.. :D
ReplyDeletemantap....
ReplyDeleteYerCelo : terima kasih broth... semoga bisa bermanfaat :D
ReplyDeleteDebby : Tanda tangan menyusul :P
Nelly : makasihh :D
hahahahaha koplakkkk tapi boleh juga,suwer tekewer-kewer ngakak bacanya wid...
ReplyDeletemasih diingat aja kalimat itu :D hadeuh haha
hmm...gue kasih nilai 75 blm perfect krna peristiwa2 di kls 8-VII ga ada sama skali :(
gue yakin wid klo lo bisa jadi seorang saintis matematika super kaya isac newton,einstein,edington,reinhard fredrik batubara dll :))),jadikan kelemahanmu itu mnjdi kelebihan di masa yg akan datang dan itu skrng sudah terjadi :D
klo bisa buat buku kalkulus dong dengan rumus yg berbeda dan simple kaya bu teti (klo ga salah)yg di smansa behhh...bisa jadi bisnis jg cuy,wkwkwk gue bagian manajemennya deh hehe
trus lo jg harus bisa ngubah paradigma, knpa 2+2 = slalu 4 klo bisa 2+2 = 5 atau 6 atau 7 hahaha pasti lebih cool lg
#ngacoo