Tuesday, June 25, 2013

LIRIK BACK SOUND (Baca, Cermati, Hayati, Terapi)

                                      Wings
                                        (Little Mix)

Mama told me not to waste my life
She said spread your wings my little butterfly

Don't let what they say keep you up at night
And if they give you shhhh...
Then they can walk on by

My feet, feet can't touch the ground
And I can't hear a sound
But you just keep on running up your mouth yeah

Walk, walk on over there
'Cause I'm too fly to care, oh yeah


Your words don't mean a thing
I'm not listening
Keep talking, all I know is


Mama told me not to waste my life,
She said spread your wings my little butterfly
Don't let what they say keep you up at night
And they can't detain you
'Cause wings are made to fly
And we don't let nobody bring us down

No matter what you say – it won't hurt me
Don't matter if I fall from the sky
These wings are made to fly


          
                Hall of Fame 
                   (The Script and will.i.am collaboration)

Yeah, You could be the greatest
You can be the best
You can be the king kong banging on your chest


You could beat the world
You could beat the war
You could talk to God, go banging on his door

You can throw your hands up
You can beat the clock
You can move a mountain
You can break rocks
You can be a master
Don't wait for luck
Dedicate yourself and you can find yourself


Standing in the hall of fame
And the world's gonna know your name
Cause you burn with the brightest flame
And the world's gonna know your name
And you'll be on the walls of the hall of fame


You could go the distance
You could run the mile
You could walk straight through hell with a smile


You could be the hero
You could get the gold
Breaking all the records they thought never could be broke

Do it for your people
Do it for your pride
Never gonna know if you never even try

Do it for your country
Do it for your name
Cause there's gonna be a day

When your, standing in the hall of fame
And the world's gonna know your name
Cause you burn with the brightest flame
And the world's gonna know your name
And you'll be on the walls of the hall of fame


Be a champion, Be a champion, Be a champion, Be a champion


On the walls of the hall of fame

Be students
Be teachers
Be politicians
Be preachers


Be believers
Be leaders
Be astronauts
Be champions
Be true seekers

Be students
Be teachers
Be politicians
Be preachers

Be believers
Be leaders
Be astronauts
Be champions

Standing in the hall of fame
And the world's gonna know your name
Cause you burn with the brightest flame
And the world's gonna know your name
And you'll be on the walls of the hall of fame


(You can be a champion)
You could be the greatest
(You can be a champion)
You can be the best
(You can be a champion)
You can be the king kong banging on your chest


(You can be a champion)
You could beat the world
(You can be a champion)
You could beat the war
(You can be a champion)
You could talk to God, go banging on his door

(You can be a champion)
You can throw your hands up
(You can be a champion)
You can beat the clock
(You can be a champion)
You can move a mountain
(You can be a champion)
You can break rocks


(You can be a champion)
You can be a master
(You can be a champion)
Don't wait for luck
(You can be a champion)
Dedicate yourself and you can find yourself
(You can be a champion)


Standing in the hall of fame

Sunday, January 27, 2013

Prestasi

Menurutku yang namanya prestasi itu  bukan cuma saat kita bisa menjadi yang terbaik. Namun bisa bangkit dari lubang terdalam justru lebih dari sekedar prestasi.

Menurutku prestasi terbesarku itu saat pernah merasakan yang namanya juara 1, rangking 5 besar, rangking 10 besar, rangking 15 besar, rangking 20 besar, rangking 25 besar, bahkan 4 terendah di kelas. Pengalaman yang tak terlupakan. Aku udah pernah ngerasain gimana rasanya jadi juara dan gimana rasanya jadi yang banyak diremehkan orang lain.

Tapi jangan salah kiprah saudara-saudara sebangsa dan setanah air, ini bukan disengaja. Tapi diluar kendali --" dan cukup sekali aja aku ngerasain yang kea gini. Rasanya sangat tidak menyenangkan saat banyak orang yang meremehkan kita. Untuk selebihnya, harus bisa tepat sasaran dan mendapat yang terbaik. Karena atas kerja kerasmu, kamu berhak mendapat yang terbaik. Sukses untuk kita semua :D

Thursday, January 24, 2013

life is A Game


I learn that Life is A GAME

Look!! It is just A. So you should choose a game which suitable with u, remember!!! JUST ONE. Fight for it and be a winner
It's simple. But it is not as simple as you think.
It can be simple if you enjoy it.

If your enemy is stronger than you and you get game over, you can play again from first level or choose another game or don't play anymore. 
  • If you replay the same game even from the first level, you've learn how to against your enemy and it makes you stronger.
  • If you choose another game, you will learn everything from beginning.
       Even you should choose here, you still can fight to see what kind of surprises and happiness that is waiting for you. You'll be a winner.
  • If you choose to stop your game and won't play anymore. You will never know there are much of happiness in the end of this game and you will feel sorry in your whole life.
      Never choose this point. Because You are a loser if you choose it.
 
So what are you waiting for? Choose your game, Never give up and always keep your spirit. LET'S PLAY OUR GAME!!

Wednesday, January 23, 2013

Yeah I am a student of Bilingual Matehamatics Education

Coba agak di flash back ya masa-masa akhir dan awal pendidikanku. Ada sesuatu yang aneh kurasa dan udah kuliah gini baru aku sadari -_-" (terlalu). What is it? Aku selalu melanjutkan studi dimana jurusan itulah titik terendahku.
- Lulus SMP dengan IPA sebagai nilai yang selalu bisa mengeluarkan kalimat sabar Wid setiap kali mengingatnya.But in fact, di SMA aku masuk IPA.
-Lulus SMA dengan MTK sebagai nilai yang selalu bisa mengeluarkan kalimat goblok banget (maaf) setiap kali mengingatnya. But in fact, jurusan ini lah yang aku ambil sebagai jurusan masa-masa kuliahku.

Inget banget kata-kata senior yang sekarang malah jadi temen seorganisasiku waktu ospek (waktu meriksa nilai UN):

"Gak salah nih???? Nilai MTK paling rendah, malah masuk MTK???"

CTARR??!!!! apa-apaan ini orang???!! pengen aku bully rasanya. Tapi gak mungkin ya. Secara aku yang di OSPEK --"

Setelah aku pikir ulang kenapa aku bisa terjurumus disini, selain alasan takdir yang mau gak mau harus mau kuterima, finally i found it. 
  • Aku lelah dengan segala kepura-puraan, aku ingin sederhana dan mendapat teman yang jujur, baik, dan sederhana namun cerdas dan beretiket. That's why i choose UNIMED. Bukan berarti duniaku sebelumnya tidak begini. Cuma pengen out of rutinity aja. Sesuatu yang beda. Boleh kan?
  • Apalah arti sebuah nilai? Hello... that's just a symbol as numbers. Apa iya orang selalu mendapat apa yang ia perjuangkan? Kadang dunia itu gak adil kan? Justru kadang lebih gak adil pada orang-orang yang berusaha untuk adil. Meski IPA dan MTK adalah nilai terendahku, but i still show i can fight here. I am not a loser (ceilaaah). So don't judge a knowladge from its score. Aku ingin memperbaiki nilai terendah, dan menjadikannya batu loncatan agar bisa kujadikan joker. Selain itu aku juga ingin tahu, buat apa kita belajar matematika yang ribet itu? That's why i choose mathematics. 
  • Aku pernah merasakan masa-masa dimana aku sangat mencintai matematika. Masa-masa dimana aku pernah merasa bangga saat hanya aku yang bisa mengerjakan soal-soal binasa itu. And i lost this sense when i was in senior high school grade. Aku ingin mengembalikan perasaan itu, ingin bisa menyampaikan ilmu yang kupunya dengan baik, ingin semua juga merasakan hal yang sama bahwa matematika itu sungguh menyenangkan. That's why i choose mathematics education.
  • The last. Aku adalah korban buku-buku ensiklopedia. Hahahaaa waktu kecil aku sangat senang membaca buku-buku ensiklopedia. Semua terpampang disana. Belahan dunia dari timur ke barat, utara ke selatan. Negara-negara indah dengan berjuta budaya, pemandangan dan orang-orang hebat yang membangunnya. Aku ingin menyaksikan semua itu dengan mata kepala ini sendiri. Aku ingin keliling dunia. That's why i choose bilingual mathematics education. 
Dan butuh waktu 3 semester untuk menyadari ini semua. Setelah orang tuaku berkata:

"Jangan sesali semua yang terjadi. Syukuri, nikmati dan hadapi saja dengan berani. Karena jika disyukuri, ia akan bertambah baik dan lebih baik bahkan terlalu baik untuk dibayangkan"

Dan aku bersyukur ada disini. Alhamdulillah :D 


Monday, January 7, 2013

Putih-Biru Dasi Silang

It is just my point of view.

Bisa dibilang, aku berasal dari SD Negeri di sebuah tempat di Batam (yang kalo dibilang pun, kadang orang gak tau itu dimana --"). Saat itu yang aku tahu cuma SMPN 4 tujuan terbaik untuk melanjutkan sekolah. Anggapan itu hilang saat sahabatku memberi tahu ada SMP yang lebih diidam-idamkan banyak lulusan SD yang cukup unggulan saat itu. SMPN 6. Jujur aku gak tahu apa-apa tentang sekolah itu. Namun mendengar cerita dari sahabatku itu, aku jadi berpikir, kalau aku bisa mendapatkan yang lebih baik, mengapa tidak dicoba?

Siang dan malam tanpa lelah aku belajar agar bisa mendapat nilai terbaik dan masuk ke sekolah unggulan itu. Tapi hari H UN, kakek dipanggil oleh yang Maha Kuasa. Campur aduk rasanya harus menerima emak tidak dirumah di hari UN pertamaku. But finally, aku adalah lulusan terbaik di SD tersebut.

Tanpa rintangan aku lolos masuk SMP 6 dengan urutan 108 bersama 2 orang lainnya dari SD tersebut. Gak sanggup masuk kelas unggulan tentunya. Aku mengawali hari-hariku dengan duduk di kelas VII-3. Agak berbeda dari lingkunganku sebelumnya. Mayoritas mereka disini berasal dari kalangan menengah keatas, memiliki orang tua yang bisa dibilang sukses. Tapi untung mereka sederhana dan tidak terlalu berlebihan di kelasku. Tapi tetap saja selalu bangga menggunakan dasi silang ini (SMP di Batam, cuma SMPN 6 yang pakai dasi silang, baik cewek maupun cowoknya). Songong abis lah pokoknya. Apalagi kalau ikut lomba. Seakan-akan mata ini teriak, "Awas kalian, kami mau lewat." #mateklah


Aku selalu  penasaran dengan sistem belajar kelas unggulan (VII.1). Setiap kali lewat kelas itu, selalu aku jalan lebih lama untuk mengamati apa bedanya kami dengan mereka? Dari luar, aura mereka memang berbeda. Kelihatan berkelas, cerdas dan pintar. Gimana ya rasanya jadi bagian dari mereka? Pertanyaan yang sama selalu keluar jika aku melewati pintu atau jejeran jendela kelas itu.

Ntah terobsesi atau apa, tiada malam tanpa belajar, sampai orang tua ku memarahiku karena aku selalu belajar --". Dan semuanya masih berjalan lancar. Ya aku kembali juara 1 dikelas itu. Gak ada alasan untuk aku gak bangga saat itu. Juara 1 di salah satu kelas dalam sekolah unggulan, dan yang sangat membahagiakan, aku berhasil mendapatkan 1 kursi untukku di kelas VII-1. Kelas yang begitu aku idam-idamkan.

Tak seindah yang aku kira. Perjuanganku selama ini bagai tak bermakna disini. Mereka terlalu bersinar. Terlalu pintar, kreatif dan sempurna dalam mengerjakan semuanya. Mereka pantas duduk di kelas itu. Bayangkan. Tugasnya hanya MENDONGENG. Tapi mereka benar-benar membuat rumah-rumahan dari kardus, wayang-wayangan dari kertas dan kayu bahkan duplikat mobil-mobilan yang besar. Cerita yang dikumpul pada guru bukan sekedar tinta hitam diatas kertas putih. Tapi sebuah karya yang indah. Kertas yang diukir, dilukis, ditempel berbagai pernak-pernik. Dan pastinya disini lah aku mulai belajar how to be creative and perfect, karena aku gak mau kalah. Sistemnya, semakin kreatif, nilai semakin tinggi. Biasanya bekerja 100%. Tapi disini aku bekerja 200% karena aku harus mengejar ketertinggalanku. Guru-guruku juga luar biasa hebat dan menginspirasi. Aku di didik untuk memberikan yang terbaik yang aku punya disini. Tapi tak semuanya berbuah manis. Semester 2 aku masih rangking 10. Dan masih bisa bertahan berjuang bersama manusia-manusia luar biasa ini.
Kelihatannya aku sudah berjuang penuh. But in fact, justru disini aku merasakan kegagalanku yang pertama. Semester 3, prestasi ku turun, aku rangking 22 dari 35 siswa. Terpukul setengah mati. Pertama kalinya dalam hidupku menjadi 25 besar dikelas. Aku mencoba bangkit (walau agak susah) dan disinilah aku belajar, rangking itu bukan segalanya, nilai yang terpenting. Karena faktanya, dari rangking 11-23 (kalo gak salah) itu kalau dibuletin, 87 juga. Bukannya sombong, tapi kalau dikelas lain, nilai segitu masih bisa menyentuh 5 besar.

Kelas IX.
Masih bersama mereka. 5 semester penghuni kelas cuma berganti 3 atau 4 orang pertahun. Sedangkan kelas lain setiap tahunnya mereka selalu memiliki teman dan kelas baru. Hahahaaa kadang berpikir agak bosan sih ini-ini aja temen sekelas :P

Sudah harus memikirkan ya mau kemana selanjutnya setelah ini.
Sekolah-sekolah incaran anak SMP 6 di Batam ini adalah SMAN 1, SMAN 3 dan SMK 1. Itu adalah sekolah-sekolah terbaik di Batam. Tapi kadang aku heran. SMAN 3 dekat bandara, SMAN 1 dekat pelabuhan. Kenapa dekat tempat pelarian gitu ya kalau frustasi? Tinggal naik kapal atau pesawat, nyampai lah di luar kota -_-" Terus mereka juga punya ciri khas seragam yang cuma mereka yang punya. Kalau SMAN 3, warna seragamnya abu-abu kehitaman. SMAN 1, abu-abu (disini, seragam SMA abu-abu kebiruan). Jadi langsung tanda deh siswa/siswi sekolah itu.

Aku selalu terpesona dengan segala yang ada di SMAN 1. Apalagi kalau melihat senior yang datang ke sekolah menggunakan seragam itu. Keren. Gimana rasanya ya sekolah disekolah itu? Pemikiran yang sama sewaktu aku memikirkan VII-1. 

Seluruh penghuni IX.4 bekerja sama dengan sangat baik dalam mempersiapkan ujian akhir. Membagi tugas meringkas pelajaran selama 3 tahun/orang. Kebetulan aku kebagian geografi. Dan puas banget, sebagian besar prediksi ku keluar :D Nilai-nilai kami cukup memuaskan. Salah seorang temanku mendapat nilai UN terbaik sekota Batam saat itu. Sedangkan aku. Hampir sempurna nilaiku untuk mata pelajaran MTK, B.Inggris, B.Indonesia. IPA 7 (hahahaaa merusak) :P

Sebelum kita tutup dongeng ini, ada 1 hal yang perlu digaris bawahi. Kami gak sebaik kelihatannya. Gini-gini, yang namanya mecahin jendela kelas, numbuk kacamata teman sampai pecah dan berdarah, bikin wali kelas hampir nangis, pernah juga. Dan parahnya kejadiannya seminggu sebelum UN. Hheheheee. Terima kasih ya pengalaman berharga yang kalian beri. 



Selama SMP, aku bisa dibilang cukup pendiam, karena masih gak ngerti dengan dunia mereka. Hahahaa... Maklum, susah bersosialisasi. Aku hanya diam, mengamati dan mempelajari tingkah laku, pola pikir, kebiasaan, standar kepuasan manusia-manusia penuh inspirasi ini. Terus aku juga aktif PMR mulai dari kelas 1, terutama di bidang SK (Sanitasi Kesehatan) Tapi untuk PP (Pertolongan Pertama) aku juga gak kalah oke. #songong

Ini nih nama keren kelas kami selama 3 tahun.
1. VII-1 (Sefnon - Sevent first Number One)
2. VIII-7 (Event POKS - Eight Seventh Persatuan Orang Kece SMP 6) *alay gilak*
3. IX - 4 (Ketupat - Kelas Tujuh Papat)

1 Kalimat yang gak bakal pernah aku lupakan seumur hidupku yang selalu terlontar dari mulut sahabatku saat aku enggan berpikir :
"Peras dulu otak ko!! Gitu aja nyerah. Ibarat perang, Ko itu udah kalah dalam bertanding. Belum lagi dikerjai, baru dilihat, udah nyerah. Jangan suka manjai otak ko!!!"
   

Buka Bareng saat Ramadhan 2012 yang lalu. Tetap aneh, tetep gokil, tetep keren dan aku tetep sayang kalian

Untukmu, Indonesia


Mungkin aku takkan mampu mencapai bulan
Mungkin aku takkan mampu memeluk matahari
Mungkin aku takkan mampu menghitung bintang
Ya… memang bukan itu impianku

Aku bukanlah peri yang bisa cipta keajaiban
Bukan presiden yang bisa atur negara
Bahkan… aku bukan Tuhan yang bisa beri nafas kehidupan
Ya… aku memang bukan siapa-siapa

Aku hanya insan kecil
Bernafas di negri indah khatulistiwa
Memang bukan sebuah negeri berada
Namun sebuah negeri beradab
Bukan sebuah negeri yang dipandang
Namun sebuah negeri berpandangan

Aku anak bangsa negeri ini
Tak banyak yang bisa kucurahkan
Karena aku bukan siapa-siapa
Bukan seorang pengkhayal
                
Anganku hanyalah
Berbuat,
Mengangkat,
Mengharumkan negeri ini
Itu saja

Aku memang bukan siapa-siapa
Bukan seorang pengkhayal
Tapi aku ‘kan mencoba
Hingga darah terakhir menetes dari tubuhku
Hilangkan semua jiwa ragaku